Senin, 29 November 2010

PSM TERANCAM MUNDUR DARI ISL

VIVAnews - Manajemen PSM Makassar merampungkan evaluasi terhadap 11 pertandingan yang telah dilakoni di kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2010/11.
Hasilnya, PSM kecewa dengan proses pengelolaan kompetisi sepakbola terbesar di Indonesia yang bergulir sejak September lalu itu.

"Kami akan mundur dari ISL jika terus-terusan seperti ini," kata Ketua Umum PSM, Ilham Arief Siradjuddin.

Ilham menilai, kompetisi yang berlangsung saat ini tidak dikelola secara profesional. Utamanya pada kinerja wasit yang kadang mengeluarkan keputusan-keputusan tidak adil.

Hal ini, kata Ilham, semakin memperburuk citra sepakbola Indonesia. Ilham merasa, setelah melakoni 11 pertandingan PSM merupakan tim yang paling sering dirugikan oleh kepemimpinan wasit.

"Live dan disaksikan seluruh pecinta sepakbola di Indonesia saja wasit berani seperti itu, apalagi jika tidak live di televisi," tutur pria yang akrab disapa Aco ini.

Terjadinya keputusan kontroversial wasit yang merugikan PSM ini diyakini sebagai hal yang tidak wajar. Bahkan, manajemen PSM telah berpikir negatif,  ada konspirasi besar dan tersembunyi untuk mencegah PSM berjaya di ISL.
Saat ini, manajemen Juku Eja sedang melakukan review terhadap 11 pertandingan yang telah dilakoni. Review ini mencatat seluruh keputusan-keputusan wasit yang sangat merugikan PSM Makassar, baik saat tandang maupun di kandang. PSM akan melaporkan persoalan yang mereka sebut dengan keanehan itu ke PSSI, bahkan ke FIFA dan AFC.

"Jika ternyata tidak mendapat tanggapan dan permintaan kami tetap tak dihiraukan, maka keputusan mundur itu adalah langkah yang paling baik," tegas Ilham yang juga menjabat sebagai Walikota Makassar ini.

Keputusan mundur, kata Ilham, bukan pertimbangan yang terlalu dini bagi PSM. Keputusan tersebut merupakan akumulasi kekecewaan terhadap sistem sepakbola di Indonesia.
Ilham beranggapan, apa artinya sebuah kompetisi dengan menghabiskan materi dan energi banyak, tapi tidak mampu memberikan kepuasan. "PSM disuntik dengan APBD hingga miliaran rupiah dan masyarakat yang rugi jika begini terus,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar